Biaya Peluang - Ekonomi
Biaya Peluang (opportunity cost)
Biaya
adalah pengorbanan yang dilakukan untuk mengadakan, mendirikan, atau
melakukan sesuatu untuk mendapatkan barang dan jasa atau memproduksi
barang dan jasa, yang dinyatakan oleh satuan uang menurut harga pasar
yang berlaku. Biaya peluang terjadi karena kebutuhan manusia yang tidak
terbatas pada keterbatasan sumberdaya. Biaya peluang tidak selalu berupa
uang yang harus dikeluarkan, tetapi lebih merupakan pengorbanan yang
harus dihadapi oleh setiap pelaku ekonomi ketika mengambil keputusan
ekonomi. Hal inilah yang menuntut manusia untuk bersikap rasional dalam
menentukan berbagai pilihan sumberdaya yang dimiliki untuk memuaskan
kebutuhan hidupnya.
Dalam waktu yang sama
seseorang dapat melakukan berbagai pilihan kegiatan yang harus dipilih.
Misalnya seorang siswa harus melakukan pilihan pada waktu yang sama
antara bermain bola dengan teman-temannya dan menonton pertandingan
sepak bola di tv.
Apabila ia memilih untuk bermain dengan teman-temannya, maka ini merupakan biaya peluang yang ia peroleh, sedangkan alternatif terbaik lainnya yang tidak digunakan (oportunity lost) adalah menonton pertandingan sepak bola di tv. Jadi biaya peluang adalah nilai pilihan terbaik lain yang tidak digunakan.
Apabila ia memilih untuk bermain dengan teman-temannya, maka ini merupakan biaya peluang yang ia peroleh, sedangkan alternatif terbaik lainnya yang tidak digunakan (oportunity lost) adalah menonton pertandingan sepak bola di tv. Jadi biaya peluang adalah nilai pilihan terbaik lain yang tidak digunakan.
Dua pilihan yang harus dipilih dalam satu kondisi waktu yang sama
Biaya sehari-hari
Biaya sehari-hari dapat diartikan sejumlah uang yang harus dikeluarkan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya: biaya transportasi, uang makan, uang belanja.
Biaya sehari-hari dapat diartikan sejumlah uang yang harus dikeluarkan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya: biaya transportasi, uang makan, uang belanja.
Apabila terjadi kenaikan harga pada beberapa produk, maka akan berakibat pada penambahan pengeluaran pada biaya sehari-hari. Sebagai contoh, pada tahun 2003 pemerintah melakukan kenaikan tarif baru untuk layanan PLN, PAM, Telpon, dan BBM, walaupun ada beberapa yang ditunda kenaikannya bahkan dibatalkan, tetapi akibat dari ini semua berdampak pada kenaikan harga barang, dan masyarakat sebagai konsumen yang merasakan imbasnya secara langsung. Awalnya dengan pendapatan Rp. 1.250.000 per bulan dapat mencukupi biaya sehari-hari, tetapi akibat adanya kenaikan tarif, menjadi tidak cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar