Sejarah Dalam Masyarakat Pra Aksara dan Masa Aksara
Sejarah Dalam Masyarakat Pra Aksara dan Masa Aksara
Majalah Indonesia - Pusat Backlink Indonesia Free.
Tradisi Sejarah Dalam Masyarakat Pra Aksara dan Masa Aksara
Salah satu fungsi sejarah adalah untuk memberikan identitas pada
masyarakatnya. Kisah sejarah di anggap perlu untuk menunjukkan jati
diri, untuk membedakan dengan masyarakat lain. Kisah sejarah juga di
anggap perlu sebagai pengalaman kolektif bersama di masa lampau, bahkan
sering kali garis keturunan yang sama sehingga dapat mempererat rasa
solidaritas diantara anggota masyarakat secara turun-temurun.
Oleh karena itu, suatu kisah masyarakat dapat menjelaskan keberadaan
suatu kolektif baik pada masyarakat sebelum maupun sesudah mengenal
tulisan. Tradisi sejarah terbagi dalam 2 masa, yaitu Masa Praaksara dan
Masa Aksara. Kehidupan masyarakat manusia sebelum mengenal tulisan
disebut dengan kehidupan masyarakat Indonesia zaman prasejarah. Manusia
yang hidup pada zaman prasejarah belum mengenal tulisan. Akibatnya,
generasi selanjutnya serta para peneliti tidak mungkin menemukan adanya
bukti-bukti tertulis mengenai kehidupan mereka. Para ahli, misalnya
mencoba mengamati secara seksama benda-benda itu dengan cara
merekontruksinya.
Namun, bukan berarti para ahli tidak memberi sumbangan apa-apa.
Bagaimanapun juga mereka telah berusaha agar hasil penelitian mereka
bisa sedekat mungkin menggambarkan kehidupan manusia pada masa itu. Dan
memang, benda-benda itu yang merupakan satu-satunya bukti yang bisa
diteliti. Secara khusus dalam kehidupan bersama sebagai bangsa, ada dua
aspek utama dari peninggalan masa lalu yang tidak boleh dilupakan.
Pertama, peninggalan masa lalu yang bersifat material yaitu segala benda
buatan manusia sebagai perwujudan dari akalnya. Kedua, peninggalan masa
lalu yang bersifat nonmaterial yaitu terdiri atas alam pikiran dan
kumpulan perasaan yang tersusun teratur, misalnya pandangan falsafah
hidup, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini
tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan
konkret dari pandangan, etos atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan
kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang dipikirkan.
Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek
kebudayaan ini tidak dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk
menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke generasi disebut
sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini
memungkinkan untuk mengarsip peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa
diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian, yang
diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda
nonmaterial. Namun, perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat
sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya diwariskan secara
lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk
mewariskan masa lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling
berkesinambungan bagi seseorang. Pewarisan oleh keluarga dilakukan
bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke sesuatu
yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material
dan kebudayaan nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian
keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti pengetahuan dan
kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat
baik, benar dan diinginkan. Norma adalah perwujudan konkret dari
nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada masyarakat
sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan.
Tradisi dan kebiasaan tersebut diwariskan kepada seorang anak melalui
sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan
masa lalu. Pada cerita dongeng disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu
yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu dipandang
tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya,
wilayah, identitas dan berinteraksi dalam suatu hubungan social yang
terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang
berbeda satu sama lain. Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan
dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat tidak pernah lepas
dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes
dalam bidang peradaban masyarakat Indonesia sebelum pengaruh
Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas
4. Sistem kekerabatan matrilineal
5. Kepercayaan animisme, dinamisme, dan pemujaan roh leluhur
6. Mengenal organisasi pembagian air untuk pertanian (irigasi)
7. Kepandaian membuat barang-barang dari tanah liat seperti gerabah atau tembikar
8. Kepercayaan kepada penguasa gunung
9. Cara pemakaman pada dolmen atau kubur batu
10. Mitologi pertentangan antara dua unsur kosmo
Sedangkan sarjana purbakala Dr. Brandes menyatakan bahwa menjelang masuknya pengaruh
Hindu-Budha atau menjelang kehidupan masyarakat Indonesia mengenal tulisan, telah
memiliki 10 unsur pokok kebudayaan asli Indonesia, yaitu :
1. Bercocok tanam padi( bersawah)
2. Mengenal prinsip dasar permainan wayang, dengan maksud untuk mendatangkan
roh nenek moyang.
3. Mengenal seni gamelan yang terbuat dari perunggu
4. Pandai membatik (tulisan hias)
5. Pola susunan masyarakat macapat, susunan suatu ibukota selalu terdapat tanah
lapang atau alun-alun yang dikelilingi oleh istana (keraton), bangunan tempat
pemujaan atau upacara agama. Sebuah pasar dan sebuah rumah penjara
6. Telah mengenal alat tukar dalam perdagangan
7. Membuat barang-barang dari logam, terutama perunggu
8. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam pelayaran (sebagai bangsa bahari)
9. Mengenal pengetahuan astronomi
10.Susunan masyarakat yang teratur
Jadi, berdasarkan sisa-sisa peninggalan yang ditemukan maka dapat diungkapkan bahwa
kehidupan masyarakat nenek moyang Indonesia pada zaman sebelum masuknya pengaruh
Hindu-Budha telah memiliki tingkat kebudayaan yang tinggi.
Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan
Beberapa unsur-unsur kebudayaan masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan atau
sebelum pengaruh Hindu-Budha, antara lain :
a. Sistem Kepercayaan
Sistem kepercayaan dalam masyarakat Indonesia diperkirakan mulai tumbuh
pada masa berburu dan mengumpulkan makanan. Hal ini dibuktikan dengan
penemuan lukisan-lukisan pada dinding-dinding goa di Sulawesi Selatan.
Lukisan itu berbentuk cap tangan merah dengan jari-jari yang
direntangkan. Lukisan itu diartikan sebagai sumber kekuatan atau symbol
jari tidak lengkap yang merupakan tanda berkabung dan
penghormatan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan terhadap roh nenek
moyang ini terus berkembang pada masa bercocok tanam hingga masa
perundagian. Hal ini tampak dari makin kompleksnya bentuk
upacara-upacara penghormatan, sesaji, dan penguburan.selain penghormatan
terhadap roh nenek moyang, ada juga kepercayaan
terhadap kekuatan alam,.Adanya kepercayaan semacam ini antara lain
terungkap dengan adanya bangunan megalithikum yang dianggap memiliki
kekuatan, misalnya sarkofagus. Corak kepercayaan seperti ini dinamakan
dinamisme. Corak kepercayaan ini mengakibatkan adanya kepercayaan yang
bercorak animisme, yang dianggap
unsur-unsur utama alam menyerupai roh.
b. Sistem Kemasyarakatan
Ketika manusia hidup bercocok tanam dan jumlahnya bertambah besar,
system kemasyarakatan mulai tumbuh. Gotong royong dirasakan sebagai
kewajiban yang mendasar dalam menjalani kegiatan hidup, seperti menebang
hutan, menangkap ikan, menebar benih, dan lain-lain. Demi menjaga hidup
bersama yang harmonis, manusia menyadari perlunya aturan-aturan yang
perlu disepakati bersama. Agar aturan ini ditaati, ditentukan seorang
pemimpin yang bertugas menjamin terlaksananya kepentingan bersama.
Sistem kemasyarakatan terus berkembang khususnya pada masa perundagian.
Pada masa ini sistem kemasyarakatan menjadi lebih kompleks. Masyarakat
terbagi menjadi kelompok-kelompok tertentu sesuai dengan bidang
keahliannya. Uniknya tugas yang ditangani membuat masing-masing kelompok
memiliki aturan sendiri. Meskipun demikian, tetap ada aturan umum yang
menjamin keharmonisan hubungan masing-masing kelompok.
c. Pertanian
Sistem persawahan mulai dikenal bangsa Indonesia sejak zaman neoltikum,
yakni sejak manusia menetap secara permanen. Perkiraan ini sangat logis
mengingat proses bersawah yang cukup lama mengharuskan manusia menetap
di suatu tempat dengan waktu relatif lama. Kehidupan gotong royong
teraktualisasikan dalam system persawahan ini. Semangat gotong royong
dalam sistem persawahan terlihat dalam tata pengaturan air dan tanggul.
Pada masa perundagian, kemampuan bersawah semakin berkembang mengingat
sudah adanya spesialisasi pekerjaan dalam masyarakat.
d. Kemampuan Berlayar
Kemampuan berlayar sudah dialami cukup lama oleh bangsa Indonesia.
Kemamapuan berlayar ini terus berkembang di tanah yang baru, mengingat
kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau. Kemampuan
berlayar ini selanjutnya menjadi dasar dari kemampuan berdagang, itulah
sebabnya, sejak awal masehi, bangsa Indonesia sudah mulai berkiprah
dalam jalur pelayaran perdagangan internasional.
e. Ilmu Pengetahuan
Sebelum pengaruh Hindu-Budha, masyarakat Indonesia telah mengenal ilmu
pengetahuan dan teknologi. Juga mengenal ilmu astronomi (ilmu
perbintangan) sebagai petunjuk arah dalam pelayaran atau sebagai
petunjuk waktu dalam bidang pertanian. Oleh karena itu, mereka telah
dapat mengetahui secara teratur waktu bercocok tanam, panen, atau saat
yang tepat untuk berlayar dan menangkap ikan.
f. Organisasi Sosial
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat hidup sendiri tanpa
kelompok masyarakatnya. Hubungan masyarakat dalam suatu kelompok sukunya
sangat erat. Pola kerjasama dalam hidup bergotong royong dalam suatu
kelompok suku sudah terjalin dengan baik.
g. Teknologi
Sejak masa prasejarah, masyarakat Indonesia telah mengenal teknik
pengecoran logam. Masyarakat juga telah mengenal teknik pembuatan perahu
bercadik. Pembuatan perahu bercadik ini sesuai dengan kondisi alam
Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau besar dan kecil yang
dihubungkan oleh lautan. Perahu bercadik itu dapat digunakan sebagai
sarana transportasi dan sarana dalam perdagangan.
h. Sistem Ekonomi
Masyarakat pada setiap daerah tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan
hidupnya. Untuk itu, mereka menjadi hubungan perdagangan dengan
daerah-daerah lainnya. Hubungan perdagangan yang mereka kenal pada saat
itu adalah sistem barter, yaitu pertukaran barang dengan barang.
i. Kesenian
Masyarakat prasejarah telah mengenal kesenian sebagai hiburan untuk
mengisi waktu senggang. Waktu senggang itulah yang mereka pergunakan
untuk mewujudkan dan menyalurkan jiwa seni mereka seperti seni membuat
batik, seni membuat gamelan, seni wayang dan lain-lain. Namun, seni
wayang biasanya dipertunjukan setelah panen
dengan lakon cerita tentang kehidupan alam sekitar mereka.
A. Masa Pra Aksara
Pada masyarakat yang belum mengenal tulisan (illiterate), pewarisan
ingatan tentang peristiwa masa lampau dilakukan melalui tradisi lisan
dari generasi ke generasi. Setiap generasi biasanya, selain mewarisi
ingatan masa lampau dari generasi sebelumnya, juga mewariskan
pengetahuan tersebut kepada generasi berikutnya. Tradisi lisan dapat
dianggap sebagai sebuah kesaksian sejarah yang sangat berguna bagi
penulisan sejarah. Sering kali sebuah tradisi lisan mengisahkan
pengalaman masa lampau jauh ke belakang di mulai sejak adanya manusia
pertama sampai terciptanya suatu kolektif yang di kenal sebagai
masyarakat ataupun suku bangsa. Tradisi lisan merupakan sumber sejarah
yang merekam masa lampau. Tradisi lisan juga mengandung kejadian
nilai-nilai, moral, keagamaan, adat-istiadat, cerita-cerita khayal,
peribahasa, nyanyian, mantra dan sebagainya.
Karya dalam tradisi lisan biasanya dikenal sebagai bagian folklor.
Pengungkapan tradisi lisan sering kali digunakan secara lugas dalam
bentuk pepatah, tembang, mitos, legenda, dongeng dan diwariskan sebagai
milik bersama serta sebagai simbol identitas bersama.Tradisi lisan dalam
bentuk mitos, legenda atau dongeng melukiskan kondisi fakta mental
(mentifact) dari masyarakat pendukungnya. Tradisi lisan sebagai ingatan
kolektif sering kali disalin dalam bentuk tulisan. Selanjutnya kalian
dapat memahami tradisi masyarakat sebelum mengenal tulisan (pra aksara)
hingga mengenal aksara (masa aksara) melalui tulisan berikut ini yang
dimulai dari Folklor.
air jordan 18 retro red discount
BalasHapusair jordan 18 retro red discount shop how can i buy jordan 18 white royal blue today. bestest air jordan 18 retro red 【coupon code: UL1922】,airjordan 18 air jordan 18 retro red online store retro 사다리 게임 사이트 red discount shop today. air jordan 18 retro red super